Banyak orang yang menginginkan fotonya terlihat tajam, tapi apa sih sebenarnya ketajaman itu? dan bagaimana cara untuk mengendalikannya? Di forum-forum internet, banyak yang membicarakan tentang ketajaman, kebanyakan ingin lensa atau kamera yang paling tajam. Sharppest image is the best!
Kalau dilihat dari segi artistik, ketajaman bukan
segala-galanya. Tajam / Lembut, semua tergantung foto dgn kesan yang ingin
disampaikan. Misalnya tajam memberikan kesan maskulin yang tegas dan foto yang
lembut memberikan kesan feminin, tapi juga bisa memberikan kesan sesuatu yang
dinamis/gerakan/mengalir.
Biasanya ketajaman dipentingkan untuk fotografi
landscape/pemandangan, untuk memunculkan detail2 dan tekstur alam seperti daun,
pohon, air, dll. Ketajaman justru dihindari saat foto portrait kecantikan
karena jerawat, pori2, keriput akan terlihat menonjol.
Soft - Sharp
Ketajaman (Sharpness) itu hasil perkawinan dengan resolusi
(detail) dan kontras (kemampuan menangkap terang gelap). Untuk membuat foto
yang tajam, kita butuh lensa & kamera yang sesuai. Biasanya, harga lensa
dan kameranya cukup mahal. Kamera & lensa Nikon biasanya menghasilkan foto
yang lebih tajam dari Canon, Sony, dll. tapi harganya juga diatas rata-rata.
Lensa dan kamera Canon biasanya menghasilkan hasil yang
lebih lembut, warnanya lebih alami terutama untuk kulit manusia. Oleh sebab
itu, banyak yang sering komentar, Canon cocok untuk foto portrait, Nikon untuk
foto landscape/outdoor.
Lensa pihak ketiga seperti Zeiss, Leica sangat terkenal
ketajamannnya. Lensa Zeiss sedikit lebih biru tonenya dibanding lensa merek
lain. Harga-harga lensa Zeiss dan Leica jauh lebih tinggi daripada yang lensa
merek lain. Kalau Lensa Sigma dan Tamron, ada beberapa lensa buatan mereka yang
sangat tajam, tapi kebanyakan tidak setajam lensa Canon, Nikon. Lensa buatan
Tokina lumayan tajam, dan terkenal sebagai pembuat lensa lebar yang bagus.
Untuk yang memiliki dana terbatas, cari lensa fix seperti
lensa 50mm, hasilnya fotonya tajam, apalagi saat bukaan yang dipakai sekitar
f/5.6. Lensa zoom juga bisa dioptimalkan supaya tajam, yaitu memakai bukaan
sekitar f/8 dan dipakai saat kondisi lingkungan yang terang. Di dalam ruangan
atau kondisi cahaya yang gelap, lampu kilat atau lampu continuous bisa
membantu.
Foto yang telah dibuat juga bisa sedikit dipertajam atau
dibuat lembut dengan pengolah foto seperti Photoshop. Hati-hati dalam mengunakan ISO tinggi, karena
bisa mengurangi ketajaman. Usahakan mengunakan ISO 100-200. Untuk kamera DSLR
terbaru, ISO 400-800 juga sudah cukup baik.
Sebaliknya, Hasil foto yang lembut, bisa dibuat dengan
bukaan yang relatif besar, seperti f/3.5, f/2.8, f/1.8, f/1.4. Mengunakan
soft/diffusion filter, dapat membuat foto menjadi lebih lembut dengan sisi-sisi
yang tajam. Tapi hati-hati dengan filter soft diffusion berkualitas rendah
(baca: murah) karena akan membuat keseluruhan foto menjadi blur.
Menurut hemat saya, kita tidak harus terlalu terobsesi
dengan ketajaman foto. Tidak semua foto
harus tajam. Jika kita melihat foto dari jarak yang pas, foto kita akan
terlihat tajam meski hanya mengunakan kamera dan lensa yang biasa saja. Foto
yang dikecilkan misalnya untuk dipajang di blog atau facebook akan terlihat
lebih tajam daripada yang dicetak dalam ukuran cetak yang besar. Tapi jika kita
sudah terobsesi dan sering menginspeksi foto sampai ukuran pixel/100%.
Siap-siaplah menguras kantong untuk membeli kamera dan lensa atau lampu kilat
yang relatif mahal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar