BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang Masalah
Telepon
genggam atau Handphone adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang
mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line sehingga
konvesional namun dapat dibawa keman-mana ( portable ) dan tidak perlu
disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel ( nirkabel, wireless ).
Handphone
saat ini memang bukan barang yang mewah dan aneh bagi masyarakat
Indonesia.Industri handphone, bergerak sangat cepat, setara dengan melesatnya
kecepatan suaranya. Kini semakin banyak teknologi pendukung yang terintegrasi
dengan produk handphone, seperti radio FM, kamera digital dan pemutar MP3.
Belum lagi ukuran handphone yang berlomba untuk makin kecil dan menarik.
Pilihan
operator dan jangkauan operator pun menjadi yang semakin banyak dipasaran,
turut memanjakan konsumen.Handphone kini bukan lagi sekadar alat untuk
berkomunikasi. Namun juga sebagai gaya hidup, penampilan, tren dan prestise.
Kini dunia handphone adalah dunia untuk berkomunikasi, berbagi, mencipta dan
menghibur baik dengan suara, tulisan, gambar, musik maupun video.
Teknologi
handphone pertama kali diperkenalkan pada tanggal 3 April 1973.Komunitas bisnis
telefon bergerak mengingatnya sebagai hari lahirnya handphone.Saat itu untuk
pertama kalinya pembicaraan jarak jauh dengan perangkat telefon bergerak
portable dilakukan.Yang pertama kali mencobanya adalah Martin Cooper, General
Manajer Divisi Sistem Komunikasi Motorola.Ide handphone datang dari Cooper yang
bermimpi untuk membuat alat komunikasi yang fleksibel.Ia menginginkan untuk
dapat keluar dari keterbatasan telefon tetap (fixed phone). Handphone Mr.
Cooper ini memiliki berat hampir 1 kg dengan ukuran tinggi 33 cm. Sebagai
teknologi baru, handphone tersebut tidak langsung dijual ke masyarakat.Perlu
waktu sampai 10 tahun sampai tersedia layanan komersial telefon bergerak.
Tepatnya
pada tahun 1983, ketika Motorola memperkenalkan DynaTAC 8000X. Inilah handphone
pertama yang mendapat izin dari Federal Communications Commission) FCC dan bisa
dipergunakan untuk tujuan komersial.FCC adalah badan pemerintah di AS yang
mengatur semua regulasi menyangkut penyiaran (broadcasting) dan pengiriman
sinyal radio atau televisi lewat gelombang udara.Handphone ini tersedia di
pasaran pada bulan April 1983.Beratnya sekira 16 ons atau 1/5 kg. Dijual dengan
harga 3.500 Dolar AS atau sekira Rp 30-an juta.
Teknologi telefon bergerak, pertama kali muncul tahun 1946. Layanan ini hanya berkapasitas 6 channel suara, yang artinya dalam satu waktu hanya bisa menangani 6 panggilan secara bersamaan. Setahun kemudian, beberapa ilmuwan di pusat riset perusahaan telekomunikasi mulai melirik pengembangan telepon mobile menuju telepon genggam portabel.Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas layanan telepon mobile, sehingga bisa menampung lebih dari 6 pembicaraan pada saat bersamaan.Secara teori, teknologi ini memang memungkinkan untuk dikembangkan.Caranya adalah dengan pengaturan area layanan (range of service) ke dalam sel-sel yang kecil. Penggunaan frekuensinya bisa sama, namun dilakukan dengan berbeda sel. Bila diaplikasikan, dampaknya dapat meningkatkan lalu lintas pembicaraan pada telepon mobile secara signifikan.
Teknologi telefon bergerak, pertama kali muncul tahun 1946. Layanan ini hanya berkapasitas 6 channel suara, yang artinya dalam satu waktu hanya bisa menangani 6 panggilan secara bersamaan. Setahun kemudian, beberapa ilmuwan di pusat riset perusahaan telekomunikasi mulai melirik pengembangan telepon mobile menuju telepon genggam portabel.Tujuannya adalah meningkatkan kapasitas layanan telepon mobile, sehingga bisa menampung lebih dari 6 pembicaraan pada saat bersamaan.Secara teori, teknologi ini memang memungkinkan untuk dikembangkan.Caranya adalah dengan pengaturan area layanan (range of service) ke dalam sel-sel yang kecil. Penggunaan frekuensinya bisa sama, namun dilakukan dengan berbeda sel. Bila diaplikasikan, dampaknya dapat meningkatkan lalu lintas pembicaraan pada telepon mobile secara signifikan.
Pada tahun
1947 perusahaan telekomunikasi AS AT&T mengajukan usul agar FCC
mengalokasikan spektrum frekuensi yang lebih lebar.Maksudnya agar area
distribusi layanan menjadi semakin luas. Dengan area yang semakin luas
diharapkan akan semakin memperbesar pasar pengguna telepon mobile. Namun usulan
ini tidak ditanggapi serius oleh FCC.Jumlah frekuensi yang diizinkan tetap
dibatasi, hanya 23 percakapan pada saat bersamaan di satu area layanan.Sebuah
jumlah yang dirasakan di dunia usaha tidak cukup menjanjikan untuk berinvestasi
serius.
Baru di
tahun 1968, FCC mengizinkan peningkatan alokasi frekuensi.Kemudian AT&T dan
Bell Labs bersaing mengajukan sistem selular sebagai konsep baru sistem telefon
bergerak.Sistem baru ini bertumpu pada pemancar dengan daya rendah untuk
layanan di satu area kecil yang berukuran beberapa km saja.Inilah cikal bakal
dari teknologi yang disebut “cell” atau “cellular”. Kumpulan dari sel-sel kecil
ini, bila digabungkan akan membentuk area layanan yang luas. Masing-masing
tower pemancar hanya akan menggunakan sebagian kecil dari total frekuensi yang
dialokasikan.
Tahun 1977
AT&T dan Bell Labs membuat prototipe sistem seluler.Setahun kemudian
diujicobakan secara umum di Chicago.Lebih dari 2000 pelanggan turut mencoba
sistem baru ini.Kemudian pada tahun 1981, Motorola dan American Radio Telephone
juga memulai sistem komunikasi berbasis selular di Washington/Baltimore.FCC
baru satu tahun kemudian memberikan izin komersialisasi layanan telefon
bergerak.Yang memacu perusahaan komunikasi lainnya untuk mengembangkan teknologi seluler.Pada tahun 1983 perusahaan Ameritech muncul salah satu standar sistem komunikasi seluler.
bergerak.Yang memacu perusahaan komunikasi lainnya untuk mengembangkan teknologi seluler.Pada tahun 1983 perusahaan Ameritech muncul salah satu standar sistem komunikasi seluler.
Teknologi
ini dikenal dengan nama AMPS (Anvanced Mobile Phone Service). Inilah layanan
komersial pertama sistem selular analog yang menjadi basis teknologi digital
(TDMA, dan CDMA).Perkembangan teknologi telepon seluler tidak hanya terjadi di
Amerika Serikat saja.Jepang pada tahun 1979 meluncurkan layanan telepon seluler
dengan sistem komunikasi berbasis PCS.Eropa tidak mau ketinggalan dengan
mengembangkan teknologi GSM.Teknologi ini digunakan tahun 1970 yang diawali dengan
penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi.Pada tahun 1971, jaringan
handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP.Menyusul kemudian NMT di
Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983.Penggunaan teknologi
analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki
seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung
dalam satu sel sedikit dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros.
Di sisi
lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak bisa ditampung generasi pertama.
Selain itu, teknologi 1G hanya bisa melayani komunikasi suara, tidak seperti 2G
yang bisa digunakan untuk SMS.NMT atau Nordic Mobile Telephone adalah jaringan
handphone analog yang pertama kali digunakan secara internasional di Eropa Utara.
Jaringan ini beroperasi pada frekuensi 450 MHz sehingga sering disebut NMT-450,
ada juga NMT-900 yang beroperasi pada frekuensi 900MHz. Mengingat tuntutan
pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik, lahirlah teknologi
generasi ke dua atau 2G. Generasi ini sudah menggunakan teknologi
digital.Teknologi 2G lainnya adalah IS-95 CDMA, IS-136 TDMA dan PDC.
Generasi
kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS dan transfer
data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Sebagai
perbandingan, modem yang banyak digunakan untuk koneksi internet berkecepatan
56.000 bps (5,6 kbps). Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih
baik, dari segi kapasitas juga lebih besar.Karena pada 2G, satu frekuensi bisa
digunakan beberapa pelanggan dengan menggunakan mekanisme Time Division
Multiple Access (TDMA).
Standar
teknologi 2G yang paling banyak digunakan saat ini adalah GSM (Global System
for Mobile Communication), seperti yang dipakai sebagian besar handphone saat
ini.GSM beroperasi pada frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz. GSM juga mendukung
komunikasi data berkecepatan 14, 4 kbps.
Perkembangan
teknologi semakin memasyarakat dikalangan anak didik.kini handphone (Hp) adalah
sakunya anak didik, hampir semua anak didik mengantongi handphone. Hal ini
merupakan kebanggan bagi Orang tua, karena mempunyai anak yang tidak
ketinggalan zaman. Orang tua menyadari akan pentingnya handphone bagi anaknya
dengan berbagai alsan, namun Orang tua tidak menyadari bahwa disamping itu
handphone juga mempunya dampak negatif.
Tantangan dunia pendidikan adalah etika, etika moral seorang siswa, hal ini tercermin dari ditemukannya beberapa handphone siswa yang berisikan video porno, hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran siswa akan moral. Jika nilai-nilai moral telah tertanam dengan baik dikalangan siswa, maka penggunaan handphone justru menjadi sangat positif.
Dewasa ini dengan kemajuan teknologi, secara tidak sadar kita menjadi budak alat komunikasi khususnya dikalangan pelajar.Ada orang yang gelisah dan tidak bisa hidup tanpa handphone.Memang betul alat komunikasi itu penting tapi harus tahu menempatkannya.
Tantangan dunia pendidikan adalah etika, etika moral seorang siswa, hal ini tercermin dari ditemukannya beberapa handphone siswa yang berisikan video porno, hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran siswa akan moral. Jika nilai-nilai moral telah tertanam dengan baik dikalangan siswa, maka penggunaan handphone justru menjadi sangat positif.
Dewasa ini dengan kemajuan teknologi, secara tidak sadar kita menjadi budak alat komunikasi khususnya dikalangan pelajar.Ada orang yang gelisah dan tidak bisa hidup tanpa handphone.Memang betul alat komunikasi itu penting tapi harus tahu menempatkannya.
B.Rumusan
masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1.Sejauh
mana tingkat hubungan pengaruh handphone terhadap prestasi siswa?
2.Apakah terdapat adanya hubungan antara pengaruh handphone terhadap kepribadian siswa?
3.Bagaimanakah cara mengatasi pengaruh handphone di lingkungan SMK N 2 Pengasih yang mempunyai banyak dampak negative dibanding dampak positif?
2.Apakah terdapat adanya hubungan antara pengaruh handphone terhadap kepribadian siswa?
3.Bagaimanakah cara mengatasi pengaruh handphone di lingkungan SMK N 2 Pengasih yang mempunyai banyak dampak negative dibanding dampak positif?
C.Tujuan
Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Mengetahui
sejauh mana pengaruh handphone terhadap prestasi belajar siswa
2.Mengetahui sejauh mana hubungan sebab-akibat antara pengaruh handphone dengan kepribadian siswa
3.Mengetahui cara-cara mengatasi pengaruh handphone yang memiliki dampak negatif di lingkungan SMK N 2 Pengasih.
2.Mengetahui sejauh mana hubungan sebab-akibat antara pengaruh handphone dengan kepribadian siswa
3.Mengetahui cara-cara mengatasi pengaruh handphone yang memiliki dampak negatif di lingkungan SMK N 2 Pengasih.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Penelitian yang telah lalu
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh para ahli / peneliti lain menunjukkan bahwa handphone sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa. Mayoritas dari mereka cenderung menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang terdapat didalam handphone tersebut, waktu luangnya tersita hanya untuk SMSan / telponan (bukan untuk belajar), bahkan ada sebagian siswa yang menggunakan alat komunikasi tersebut untuk saling berkomunikasi pada saat ulangan.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh para ahli / peneliti lain menunjukkan bahwa handphone sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa. Mayoritas dari mereka cenderung menghabiskan banyak waktu untuk menggunakan fasilitas-fasilitas yang terdapat didalam handphone tersebut, waktu luangnya tersita hanya untuk SMSan / telponan (bukan untuk belajar), bahkan ada sebagian siswa yang menggunakan alat komunikasi tersebut untuk saling berkomunikasi pada saat ulangan.
B. Teori
yang Mendasar
Menurut Muhammad Syafti Pebrianda selaku mahasiswa Universitas muhaammadiyah Sumatera Utara, bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan handphone oleh anak SMK terhadap perilaku mereka, banyak diantara anak SMK tersebut memperlihatkan bahwa penggunaan handphone tidak hanya terbatas pada sarana komunikasi yang digunakan untuk bertukar informasi, dan fitur-fitur yang terdapat didalam handphone jauh lebih sering digunakan. Penggunaan fitur-fitur handphnoe tersebut oleh mereka mengindifikasikan terjadinya perubahan perilaku mereka.
1.Pengertian Belajar Mengajar
Belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbale balik antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran.
Menurut Muhammad Syafti Pebrianda selaku mahasiswa Universitas muhaammadiyah Sumatera Utara, bahwa ada hubungan yang signifikan antara penggunaan handphone oleh anak SMK terhadap perilaku mereka, banyak diantara anak SMK tersebut memperlihatkan bahwa penggunaan handphone tidak hanya terbatas pada sarana komunikasi yang digunakan untuk bertukar informasi, dan fitur-fitur yang terdapat didalam handphone jauh lebih sering digunakan. Penggunaan fitur-fitur handphnoe tersebut oleh mereka mengindifikasikan terjadinya perubahan perilaku mereka.
1.Pengertian Belajar Mengajar
Belajar mengajar adalah interaksi atau hubungan timbale balik antara siswa dengan guru dan antara siswa dengan siswa dalam proses pembelajaran.
2.Pengertian
kepribadian
Kepribadian adalah keadaan manusia sebagai perseorangan yang didalamnya terdapat sifat-sifat / watak-watak mendasar yang mencerminkan dirinya baik atau buruk
3. Pengertian Handphone
Handphone adalah salah satu alat telekomunikasi yang didalamnya terdapat fasilitas seperti ; SMS, MP3, Video , Kamera, Record sehingga handphone menjadi alat multimedia
Kepribadian adalah keadaan manusia sebagai perseorangan yang didalamnya terdapat sifat-sifat / watak-watak mendasar yang mencerminkan dirinya baik atau buruk
3. Pengertian Handphone
Handphone adalah salah satu alat telekomunikasi yang didalamnya terdapat fasilitas seperti ; SMS, MP3, Video , Kamera, Record sehingga handphone menjadi alat multimedia
4.
Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar ini termasuk buku, guru, atau sesame teman. Yang dimaksud dengan perubahan sikap disini, apabila sseorang yang semula tidak tahu , maka setelah mempelajari sesuatu ia akan berubah menjadi tahu yang selanjutnya akan terjadi perubahan tingkah laku.
Keberhasilan atau kegagalan seseorang siswa menunjukkan prestasi belajar yang dicapai, sedangkan kecerdasan seseorang akan mempengaruhi prestasi belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar ini termasuk buku, guru, atau sesame teman. Yang dimaksud dengan perubahan sikap disini, apabila sseorang yang semula tidak tahu , maka setelah mempelajari sesuatu ia akan berubah menjadi tahu yang selanjutnya akan terjadi perubahan tingkah laku.
Keberhasilan atau kegagalan seseorang siswa menunjukkan prestasi belajar yang dicapai, sedangkan kecerdasan seseorang akan mempengaruhi prestasi belajar
5.
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan / keterampilan yang dikembangkan dengan nilai tes (nilai/angka) yang diberikan oleh guru / pendidik.Dengan demikian, jika peran serta orang tua tinggi diharapkan tingkat prestasi peserta didik juga tinggi.
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan / keterampilan yang dikembangkan dengan nilai tes (nilai/angka) yang diberikan oleh guru / pendidik.Dengan demikian, jika peran serta orang tua tinggi diharapkan tingkat prestasi peserta didik juga tinggi.
C.Ringkasan
dan Kerangka Berfikir
Berdasarkan teori tersebut dapat ditarik kesimpiulan bahwa pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian sangat berhubungan dengan prestasi siswa.
Berdasarkan teori tersebut dapat ditarik kesimpiulan bahwa pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian sangat berhubungan dengan prestasi siswa.
1.Sebagian
besar siswa-siswi menggunakan handphone bukan hanya dijadikan alat
telekomunikasi melainkan digunakan untuk membuang-buang waktu
2.Prestasi
siswa akan menurun karena adanya pengaruh handphone
D.Hipotesis
Terdapat hubungan yang kuat antara pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian serta penurunan prestasi siswa di SMK N 2 Pengasih.
Terdapat hubungan yang kuat antara pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian serta penurunan prestasi siswa di SMK N 2 Pengasih.
BAB III
METODOLOGI
METODOLOGI
A.Pemilihan
Subyek Penelitian
Dalam
penelitian ini yang menjadi subyek peneliti adalah narasumber / responden
sebagai sumber data.Sedangkan yang menjadi objek peneliti adalah pengaruh
penggunaan handphone.
1.Populasi
Dalam penelitian ini populasinya dalah sisw-siswi kelas X ,XI , dan XII di SMK N 2 Pengasih.
Dalam penelitian ini populasinya dalah sisw-siswi kelas X ,XI , dan XII di SMK N 2 Pengasih.
2.Sampel
Jumlah sample pada penelitian ini adalah 50 siswa dengan objek penelitiannya adalah latar belakang pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian dengan prestasi belajar siswa.
Jumlah sample pada penelitian ini adalah 50 siswa dengan objek penelitiannya adalah latar belakang pengaruh penggunaan handphone terhadap kepribadian dengan prestasi belajar siswa.
3.
Variabel
- Variabel
Manipulasi : Lama dan waktu penggunaan Handphone.
- Variabel
Respon : Prestasi Siswa
- Variabel
Kontrol : Merek Handphone, Operator.
B.Desain
dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data kuantitatif.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan data kuantitatif.
C.Pengumpulan
Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner / angket yang disebar ke 50 siswa/siswi SMK N 2 Pengasih.
Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner / angket yang disebar ke 50 siswa/siswi SMK N 2 Pengasih.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar