Memilih lensa kamera merupakan suatu perkara yang rumit dan
sering membingungkan. Dalam artikel ini saya mencoba menjelaskan seringkas dan
sepadat mungkin. Semoga membantu.
1. Lensa Zoom atau Prime
Pertama-tama, yang kita perlu putuskan adalah apakah kita
memerlukan lensa zoom atau lensa prime / fixed. Lensa zoom tentunya lensa yang
lebih fleksibel, tapi lensa prime memiliki keunggulan di kualitas optik dan
biasanya lebih ringan dan pendek. [Baca: Lensa prime vs lensa zoom]
2. Rentang Fokal lensa
Kemudian, kita harus menentukan rentang fokal lensanya. Ada
beberapa jenis pilihan, antara lain:
Ultra lebar atau lensa mata ikan (fisheye) : Lensa jenis ini
memiliki rentang lensa sekitar 8mm sampai 16mm. Lensa jenis ini bisa menangkap
area yang sangat lebar.
Standard : Lensa yang memiliki rentang fokal sekitar
18-55mm. Jenis lensa ini biasanya di bundel ketika Anda memilih kamera digital
SLR. Lensa ini termasuk lensa serba guna karena sering digunakan untuk berbagai
keperluan.
Telephoto: Lensa yang memiliki rentang fokal sekitar
55-300mm. Jenis lensa ini untuk mengambil foto dari jarak jauh seperti burung,
binatang liar, potret dan kegiatan olahraga.
Lensa sapu jagat / superzoom : Lensa ini memiliki rentang
fokal lensa yang sangat besar, yaitu dari 18-200mm atau ada pula yang mencapai
270mm. Lensa jenis ini seperti gabungan dari lensa standard dan telephoto
sehingga sangat fleksibel. Cocok untuk pengguna yang tidak ingin membawa lensa
lebih dari satu. Kekurangan lensa ini adalah harga yang lebih tinggi.
3. Bukaan lensa
Semakin besar bukaan, semakin banyak cahaya yang bisa
diserap masuk ke kamera. Oleh sebab itu, lensa dengan bukaan besar baik bila
Anda sering mengambil foto di dalam ruangan atau di situasi yang gelap. Lebih
dari itu, lensa berbukaan besar, memudahkan Anda mengontrol kedalaman fokus
sehingga mempermudah membuat latar belakang menjadi kabur. Namun sayangnya,
lensa yang memiliki bukaan besar, biasanya lebih mahal. Biasanya, lensa prime
memiliki bukaan yang lebih besar dari kebanyakan lensa zoom. Jadi bila bukaan
besar menjadi prioritas, lebih baik bila melihat-lihat lensa prime.
4. Fungsi-fungsi lensa
Ada beberapa fungsi yang perlu diperhatikan diantaranya:
IS/VR (Image Stabilization/Vibration Reduction) : lensa yang
memiliki fungsi ini bisa membantu mengurangi getaran kamera saat mengambil
gambar dengan shutter speed rendah sehingga mengurangi blur pada foto. Fungsi
ini sangat berguna untuk mengambil gambar benda yang tidak bergerak, namun
tidak berguna untuk foto subjek yang bergerak seperti foto olahraga.
Makro : Fungsi makro lensa memungkinkan fokus dengan jarak
dekat, sehingga objek yang kecil menjadi besar. Bila Anda menyukai foto
serangga, bunga, atau benda-benda kecil lainnya, sebaiknya mencari lensa ini.
Lensa makro yang baik biasanya termasuk kategori lensa prime.
Ada juga lensa yang tahan cuaca dan air. Lensa semacam ini
cocok untuk dibawa dalam kegiatan outing atau hiking.
AF-S/SDM/USM/HSM : Bila Anda menemukan kode-kode seperti ini
pada lensa Anda, berarti lensa Anda memiliki motor auto fokus yang hampir/tidak
bersuara ketika mengambil fokus. Sebagian besar lensa yang memiliki fungsi ini
juga lebih cepat daripada lensa biasa.
4. Memilih lensa merek lain?
Ada beberapa produsen lensa yang terkenal seperti Tamron,
Sigma, Tokina, dan beberapa yang lain. Biasanya, lensa buatan pihak ketiga ini
lebih murah. Tapi apakah lensa buatan pihak ketiga ini bisa diandalkan? Ini
tergantung pada kelas lensanya. Masing-masing produsen lensa biasanya
menyediakan dua jenis lensa: kelas biasa, dan kelas atas yang berkualitas
tinggi.
Lensa yang ditawarkan pihak ketiga ini sangat bervariasi,
sehingga sulit digeneralisir. Tapi menurut pengalaman saya, inilah ciri-ciri
utamanya:
Tamron: Auto fokusnya pelan, kurang akurat dan sedikit
berisik. Terkenal karena murah, dan menawarkan enam jenis lensa sapu jagat.
Sigma: Auto fokus lebih baik kinerjanya daripada Tamron,
memiliki deretan lensa yang cukup komplit dari yang kualitas rendah dan murah
sampai tinggi. Sigma juga terkenal akan lensa telephoto zoomnya.
Tokina: Koleksi lensa Tokina tidak sebanyak Sigma dan
Tamron. Spesialisasi Tokina yaitu pada lensa ultra lebar. Kualitas kontruksi
dan optik Tokina boleh dibilang sangat baik.
5. Lain-lain
Khusus untuk pengguna kamera Canon, banyak juga yang
menanyakan soal perbedaan lensa L dan non – L. Lensa yang berlabel L
(singkatannya Luxury atau mewah) adalah lensa yang berkualitas tinggi dari
optik maupun konstruksinya. Sebagian besar lensa L lebih mahal daripada lensa
yang bukan L.
Lalu ada lensa Canon EF-S. Lensa-lensa EF-S tidak di desain
untuk kamera digital SLR full frame Canon, seperti Canon 5D, 1d mark, jadi
hanya bisa dipakai untuk kamera digital SLR Canon biasa.
Bila ada yang masih bingung dan ingin menanyakan atau
berbagi pengalaman tentang lensa yang dipunyai silahkan membalas melalui kotak
komentar dibawah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar